Hujan di akhir tahun



Waktu itu.

Kala hujan telah redah,
saat aroma tanah basah tercium di mana-mana,
Ada pesan Whatsapp masuk di handphoneku,
tercantum nama Sayangku,

"kita jadi jalan, kan?" pesanmu.
"tentu saja" balasku.

Kau seketika berlari keluar rumah setelah mendengar bunyi motorku,
aku bertanya "jalan ke mana kita sore ini?",
kau menjawab "ke manapun, asal sama kamu, aku ikut",
"begitupun aku" balasku.

Kita pernah berjanji untuk berjalan searah,
hingga kita tiba persimpangan jalan, 
yang memaksa kita untuk sudah,
dan berujung merelakan.

Andai saat itu mampu terucap,
ingin sekali kuucapkan,
"jika egoku tidak mampu menahan langkahmu pergi,
biarlah ikhlasku yang menjadi pengiring kepergianmu".

Sekarang.

Tidak usah memikirkanku lagi,
aku masih betah di sini, 
duduk berdua dengan bayanganmu, 
merawat mimpi-mimpi kita,

Untuk saat ini aku hanya ingin satu hal,
jika nanti kukatakan "aku rindu", 
jangan pernah datang untuk menemuiku, 
aku takut nanti aku tidak rindu lagi.

Akhir tahun memang selalu punya cerita tentang hujan,
begitupun denganku.

Bagus Abady,
Sudiang, Desember 2021
Share:

0 Comments:

Posting Komentar